Tantangan dan Peluang Pengembangan Sistem Informasi Maritim di Indonesia
Tantangan dan peluang pengembangan sistem informasi maritim di Indonesia menjadi topik yang semakin relevan dalam era digitalisasi yang sedang berlangsung. Dalam konteks ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam memperkuat sektor maritim kita.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, “Pengembangan sistem informasi maritim akan memberikan dampak positif terhadap efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan kita.” Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk sektor kelautan dan perikanan.
Namun, di balik peluang yang besar, terdapat tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur dan akses internet di daerah-daerah terpencil. Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, yang menekankan bahwa “Pengembangan sistem informasi maritim harus diimbangi dengan peningkatan infrastruktur dan akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia.”
Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan akademisi dalam mengembangkan sistem informasi maritim yang handal dan terintegrasi. Hal ini juga diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, yang menegaskan bahwa “Kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem digital yang mendukung pengembangan sektor maritim.”
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan sistem informasi maritim. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, kita dapat meningkatkan daya saing sektor maritim kita di kancah global. Oleh karena itu, tantangan dan peluang pengembangan sistem informasi maritim di Indonesia harus dihadapi dengan sikap proaktif dan kolaboratif agar visi kita untuk menjadi poros maritim dunia dapat tercapai.